Kembali berusaha memahami arti kehidupan ini. Mencoba mempelajari serta merenung atas segala permasalahan untuk mendapatkan solusi. Mencoba untuk mengeluarkan percikan ilmu yang terkandung di bali semua perintah yang terjadi. Dan berusaha menggali misteri- misteri yang masih terpendam, serta mengeluarkannya dalam bentuk serpihan- serpihan ilmu agar mudah dipahami.
‘Ketulusan’.., Sebuah kata yang sering kali diucapkan kita kepada orang- orang yang kita sayangi, orang tua kepada putra- putrinya, seseorang kepada kekasih atau pasangannya, dll. Tapi tahukah kalian apa arti ‘Ketulusan yang Sebenarnya’..?
Arti ‘Ketulusan yang Sebenarnya’ adalah sikap perhatian, selalu ingat, dan mau memberikan apapun kepada orang lain dengan ikhlas, “walaupun orang yang kita sayangi tersebut sudah tidak ada di Dunia ini”. Kata ini sangat mudah diucapkan, tapi sangat sulit untuk dibuktikan. Saya ambil contoh demikian, jika kelak kita sudah meninggal tentu banyak sekali teman- teman, sanak saudara, dan keluarga yang melayati kita.
Namun, apa yang mereka lakukan setelah itu.? Jika setelah meninggal, kemudian teman- teman kita langsung lupa begitu saja kepada kita, itu bukan ketulusan namanya. Namun, jika setiap hari mereka senantiasa ingat dan selalu mengirimkan doa- doanya untuk kita yang sudah meninggal, itulah yang disebut ‘Ketulusan yang Sebenarnya’. Jadi ‘ketulusan yang sebenarnya’ dibuktikan dengan perlakuan orang- orang yang masih menyayangi kita, ‘walaupun kita sudah tidak ada’.
Mulai sekarang, cobalah untuk bilang kepada orang tua, kekasih/ pasangan Anda, dan kepada orang- orang yang mencintai Anda. Katakanlah : “Jika kamu memang benar- benar tulus menyayangi dan mencintaiku, maka buktikanlah ketulusanmu itu saat aku sudah tidak ada’. Tetap lah untuk selalu ingat dan mengirimkan doa- doamu untuk ku”.
Ini tingkatannya jauh lebih tinggi, karena ketulusan di Dunia ini akan terputus saat seseorang telah meninggal. Namun dapat disambung lagi, ketika orang- orang yang mencintai kita senantiasa ingat dan mengirimkan doa- doanya untuk kita. Mereka lah yg kelak akan menjadi penolong kita di Dunia jika kita sudah meninggal. Dan jangan salah, jika orang yg meninggal tersebut mendapatkan tempat yang layak di SisiNya, insyaAllah ia juga bisa mendoakan kita yang masih hidup di Dunia ini. Saya yakin pemberian dari pasangan kita, teman2, atau orang tua kita yang berupa rumah, perhiasan, mobil, dll tidak mungkin akan menemani kita di alam kubur. Namun, dengan pemberian berupa kiriman- kiriman doa oleh orang2 yang senantiasa mencintai kita di Dunia, saya yakin bisa menemani dan memberikan kesejukan bagi kita untuk menjalani hari demi hari di Alam kubur.
Selain doa dari teman- teman kita, Ada lagi yang bisa menolong kita kelak pada hari akhir. Jika mulai sekarang kita berusaha membiasakan berkumpul dengan orang- orang shalih, biasa mengikuti majelis- majelis dzikir, Pengajian, dll. InsyaAllah kelak di Akhirat kita akan disatukan dan dikumpulkan kembali dengan orang- orang tsb, kita tidak akan kebingungan dan sendirian, kita akan saling mencari dan bergandengan tangan dengan orang- orang shalih tsb. Maka perkuatlah hubungan tersebut ketika kita masih hidup..“Ketulusan yang Sebenarnya tidak hanya di Dunia, tapi juga menyambung sampai ke Akhirat’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar